Minggu, 22 Desember 2013

Dia

Diposting oleh Unknown di 04.58 0 komentar
Setiap pagiku...
Senyum indahnya...
Selalu menyejukkan hatiku...

Disetiap senjaku...
Tatapannya hangatnya...
Setia menghangatkan diriku...

Dan disepanjang malamnya...
Tawanya yang riang...
Selalu menenteramkan jiwaku...

Sungguh...
Dia lah yang selalu mengisi hatiku...
Hati yang sangat jarang dapat dimasuki yang lainnya...

Dia...
Kunci yang akan selalu kujaga...
Agar tetap bisa membuka ruang hatiku...

Dan Dia...
Bak cat air...
Yang mewarnai hari-hariku...

Bunda

Diposting oleh Unknown di 03.55 0 komentar
Bunda atau Ibu atau Mama atau Mami atau Emak atau Ummi atau panggilan untuk seorang bidadari cantik tanpa sayap yang ada di Dunia ini. Mereka adalah bidadari yang tercipta sangat mulia. Mereka membawa kemana pun mereka pergi janin yang ada dalam rahimnya selama 9 bulan. Mereka rela menghadapi antara hidup dan mati yang teramat sakit rasanya. Untuk melihat sang buah hati lahir ke Dunia ini. Mereka telah memberikan jiwa, raga dan seluruh hidupnya untuk sang anak. Mereka bahkan tak marah jika tangisan demi tangisan keluar dari mulut mungil si kecil. Mereka juga dengan sabarnya merawat si kecil sampai akhirnya ia dewasa. Dan yang lebih istimewa... mereka tidak sama sekali meminta balasan apapun! Bayangkan! Begitu besar kasih seorang Ibu untuk anaknya! Mereka... bidadari-bidadari yang ada di Dunia memberikan kasih dan sayangnya... tanpa ada batasnya!

Sebuah Pantun

Diposting oleh Unknown di 03.49 0 komentar
Ada ikan di dalam ember
Ada ulat di dalam tebu
Sekarang tanggal 22 Desember!
Waktunya ngucapin... SELAMAT HARI IBU!

Kasih

Diposting oleh Unknown di 03.34 0 komentar
Elusan tanganmu...
Begitu lembut membelaiku...
Senyumanmu...
Slalu hangatkan diriku...
Kesabaranmu...
Setia menemani hariku

Jutaan kasih kau berikan padaku...
Ribuan kasih kau ciptakan untukku...
Ratusan kasih... darimu... untukku...

Tak kan dapat kubalas semua kasihmu...
Tak kan dapat kuhitung seluruh kasihmu...
Namun dapat kurasakan setiap kasihmu...

Bunda...
Terima kasihku...
Untuk semua kasihmu...

*** Selamat Hari Ibu! ^^ ***

Sabtu, 05 Oktober 2013

Rindu... #XIXR6Child

Diposting oleh Unknown di 02.59 0 komentar
Kangen... kangen... kangen...
Miss... miss... miss....
Misu... misu... misu...

Whaaa... Aku kangen sama temen-temen SD! Pengeeen... deh ketemu rasanya! Tapi... dengan kesibukan sebagai anak SMP... tak sama lagi dengan waktu SD... sekolah kita yang sudah pisah-pisah... kesibukan yang beda-beda... waktu yang sulit buat dibagi... hadeuh... ribet dah!
Ya udah... satu kalimat dariku untuk kalian semua... #XIXR6Child AKU RINDU KALIAN SEMUA!!!! :(

Do'a Untuk UTS

Diposting oleh Unknown di 02.54 0 komentar
Ya Allah... lancarkanlah proses UTS yang akan kuhadapi nanti...
Semoga... Aku bisa mencapai nilai sempurna...
Ya Allah... lapangkanlah hati dan pikiranku agar Aku dapat mengerjakan soal UTS dengan baik...
Ya Allah... bantulah hamba dalam menghadapi UTS nanti...
Semoga... Aku dapat menggapai nilai sempurna dari hasilku sendiri...
Amiiin...

Jumat, 20 September 2013

Perpisahan

Diposting oleh Unknown di 02.32 0 komentar
Terkadang... sebuah Perpisahan itu adalah Kekuatan dalam Persahabatan. Karena Perpisahan dapat mengulang jutaan Memori Indah yang ada dalam Persahabatan. :'(

Memories in Japan part 2

Diposting oleh Unknown di 02.30 0 komentar
     Sepuluh menit telah berlalu, ini adalah waktuku untuk menaiki pesawat. Sebagai salam perpisahan, Aku melambaikan tangan dan memberikan senyuman manis kepada Mr. Andrean. Ia membalas lambaian tangan dan senyumanku. Kulihat, wajahnya yang masih tampak muda diusianya yang sudah berkepala tiga, terlihat ia memancarkan sinar kasih sayang yang tulus kepadaku. Aku bertambah, tak tega meninggalkannya. Meninggalkan orang-orang yang kucintai dan kota tempatku lahir.
     Sekarang, Aku telah berada di dalam pesawat. Disampingku duduk seorang wanita anggun yang memakai jaket kulit berwarna coklat muda dengan bulu-bulu halus dibagian lingkar lehernya.
     “Hmmm... Hai! Boleh kutahu namamu?” sapanya ramah. Aku menatapnya sejenak lalu menjawab sapaannya.
     “Tentu... namaku Aeldra Smith...” jawabku tanpa menanyakan nama pemilik wajah anggun nan cantik yang ada dihadapanku.
     “Nama yang bagus. Namaku, Laura Garcia. Bagaimana... kalau kita berbincang-bincang sejenak?” tawar wanita tersebut yang bernama Laura.
     “Ya, tentu...” jawabku singkat. Aku dan dia pun menceritakan berbagai pengalaman yang terjadi. Sampai pesawat tinggal landas pun, kami berdua masih terlarut di dalam perbincangan kami berdua.
     “Ohh... jadi, itu alasanmu pindah ke Jepang. Hmmm... kudoakan agar Kakakmu cepat sembuh, ya?” ujar Laura halus setelah Aku menceritakan alasanku pergi ke Jepang.
     “Terima kasih, Laura.” jawabku singkat.
     “Dulu... Aku juga mempunyai pengalaman sama sepertimu, pergi jauh dari orang-orang yang kusayang. Namun, alasanku berbeda denganmu. Alasanku, adalah karena kedua orang tuaku tidak menerima keberadaanku. Mereka sangat membenciku. Itu semua, karena mereka yang menganggap, Aku yang membunuh Adikku,” cerita Laura. Pengalamannya jauh lebih menyakitkan dari yang kualami.
      “Mem...membunuh... a...adikmu?” tanyaku gagap karena terkejut.
      “Hmmm... maksudku, kedua orang tuaku menganggapku adalah penyebab kecelakaan yang dialami oleh Adikku. Saat itu, Aku berumur dua belas tahun dan Adikku, Amelda, berumur sembilan tahun. Saat itu, Aku sedang kesal terhadapnya karena telah merusak rancangan bajuku yang akan dipajang di pameran esok hari. Aku pun membentak dan memarahinya sampai ia menangis dan keluar dari rumah. Tak lama setelah Adikku berlari keluar rumah, Aku mendengar keributan dari luar. Saat Aku melihat apa yang terjadi ternyata, Amelda telah tergeletak tak berdaya dengan darah bercucuran dari pelipis dan mulutnya. Aku merasa bersalah saat itu. Aku menyesal, Aku menyesal telah membentak dan memarahinya. Aku sangaaat menyesal saat itu. Hiks...hiks...” jelas Laura sambil terisak.
      “Baiklah, cukup cerita darimu.” ujarku sambil berusaha menenangkan Laura. Aku memberikannya air putih yang telah tersedia, ia meneguknya perlahan. Kulihat, ia sudah lebih tenang dari sebelumnya.
      “Te...terima... terima kasih, Aeldra.” ujarnya. Aku mengangguk.
      Perjalananku menuju Jepang diwarnai dengan kisah-kisahku dengan Laura yang kami ungkap bersama.

Jumat, 13 September 2013

Memories in Japan part 1

Diposting oleh Unknown di 03.10 0 komentar
Aeldra Smith, itulah namaku. Aku, adalah seorang gadis berumur 12 tahun yang selama ini hidup bahagia bersama kedua orang tuaku dan Kakak perempuanku, Alicia Smith.
     Namun, kebahagiaanku berubah sejak Kakakku mengidap penyakit Leukimia yang mematikan. Demi kesembuhan Kakakku, Ayah dan Ibu berencana untuk membawa Kakak berobat ke Australia. Menurut rencana Ayah dan Ibu, Aku akan dititipkan kepada Tante dan Pamanku yang berada di Jepang.
     Ayah, Ibu dan Kak Alicia telah berangkat kamarin menuju Australia. Hari ini, adalah hari terakhir Aku berada di kamar kesayanganku. Aku menggenggam pegangan koper biruku yang telah terisi penuh oleh barang-barangku. Mataku sudah tak kuat menahan kesedihan yang kualami. Aku sangaaat menyayangi Kakak dan Aku akan terus berdoa agar Kakak cepat sembuh. Dengan segera, Aku pergi menuju ke depan rumahku.
     Sesampainya di luar, Aku segera mengunci pintu rumah dan menggembok pagar rumahku yang bercat putih. Lalu, Aku dibantu oleh supirku Mr. Andrean memasukkan koper dan tas ransel biruku ke dalam bagasi mobil. Setelah semua barang telah masuk, Aku segera masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju Bandara.
     Perjalanan 15 menit yang kulewati bersama supirku, kuhabiskan separuhnya untuk mengenang segala kenangan indah yang telah kulewati bersama. Aku mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang selama ini kualami bersama orang-orang yang kucintai, dari yang menyenangkan dan manis untuk dikenang sampai yang pahit untuk kuingat.
     “Nona, kita telah sampai di Bandara. Nona bisa menunggu di bangku itu dulu sambil menunggu saya kembali,” ujar Mr. Andrean kepadaku sambil menunjuk bangku panjang yang ada beberapa meter dari tempat parkir.
     “Baiklah...” jawabku singkat. Aku pun segera keluar dari mobil dan menyeret koperku menuju tempat dimana bangku yang dimaksud Mr. Andrean.
     Sesampainya di tempat bangku berada, Aku segera duduk diatas bangku dan segera menyalakan iPodku untuk mendengarkan lagu.
     Tak berapa lama kemudian, Mr. Andrean datang dengan tangan kanan menenteng ransel biru kesayangku dan tangan kirinya memegang sebuah tiket.
     “Ini tiketnya Nona...” ujarnya sopan seraya memberikan selembar tiket pesawat kepadaku.
     “Terima kasih,” jawabku sambil membuat senyum tipis yang manis.
      “Sebentar lagi... pesawat akan berangkat. Mungkin... Aku akan lama tidak melihatmu lagi, Mr. Andrean...” ujarku pelan seraya menyabut earphone yang tadinya terpasang dikedua telingaku.
      “Hmmm... itu memang kemungkinan yang dapat terjadi. Namun... Aku mempunyai pesan untuk Nona, hadapilah... semua yang telah terjadi dan cobalah semua yang sebelumnya belum kau ketahui.” Jawab Mr. Andrean bijak. Aku menatapnya sejenak lalu berujar,
      “Mulai sekarang, kau tak perlu memanggilku dengan sebutan Nona. Cukup kau panggil Aku dengan sebutan, Aeldra saja...” ujarku.
      “Tapi, Nona...”
      “Aeldra...”
      “B...baiklah... kalau itu memang maumu,”
      Waktu sepuluh menit sebelum keberangkatanku ke Jepang kuisi dengan berbagi kisah dengan Mr. Andrean, satu hal yang baru ketahui sekarang, ia adalah pendengar yang baik

Kamis, 15 Agustus 2013

Rahasia Raja Nerd Exyla Part 1

Diposting oleh Unknown di 20.54 0 komentar
Suatu hari di sebuah negeri bernama Flowly Exyla. Negara yang semua yang ada didalamnya terbuat dari bunga, kecuali makhluk yang menghuni negeri itu. Makhluk ini mirip seperti manusia, tapi makhluk ini diberi nama Floxy.
Narell Exyla. Salah satu gadis yang tinggal di negeri Flowly Exyla. Ia adalah anak pertama dari Raja Nerd Exyla dan Ratu Niora Exyra. Narell mempunyai sifat yang baik. Ia mempunyai suatu yayasan panti asuhan terbesar yang ada di negeri Flowly Exyla. Namun, ia mempunyai sifat yang sangat sensitif. Jadi... jika ia merasa sakit hati, mungkin sakit hatinya akan sangat sulit hilang.
Sekarang, Narell dan kedua orang tuanya sedang khawatir dengan keadaan Adiknya Niell Exyla yang sudah hilang beberapa hari ini. Tiga hari yang lalu, Niell tiba-tiba menghilang dari kamarnya. Hanya ada sebuah pesan berbentuk asap yang mengatakan bahwa Niell sedang ada bersama seseorang. Pesan berbentuk asap itu sudah tidak asing lagi dimata Raja Nerd. Namun, ia enggan untuk memberitahu kepada keluargany tentang hal itu. Karena ada sesuatu hal yang telah menjadi rahasianya setelah sekian tahun tak terungkap.
Entah apa yang disembunyikan oleh Raja Nerd. Hanya ia dan Tuhanlah yang tahu.
"Nerd... apa tidak sebaiknya, kita mencari tahu tentang Pesan Asap yang ada di kamar Niell? Menurutku... itulah kuncinya agar bisa menemukan Niell..." ujar Ratu Niora kepada Sang Suami.
"Hmmm... Ehh... Se...se...baiknya jangan! B...b...bagaimana kalau kita membuat pemberitahuan tentang hilangnya Niell. Bagi siapa yang meemukan Niell, ia akan mendapat imbalannya!" jawab Raja Nerd dengan terbata-bata. Ratu Niora sedikit curiga dengan tingkah suaminya yang seperti orang ketakutan.
"Tapi, Nerd... upaya menyebarkan pemberitahuan sudah kita lakukan. Dan kita juga sudah menetapkan imbalan bagi siapa yang menemukan Niell. Tapi sampai sekarang, belum ada satu orang pun yang membawa atau melihat Niell." seru Ratu Niora yang semakin curiga dengan tingkah suaminya.
"B...baiklah... kalau begitu. Nanti akan kupikirkan lagi caranya, sekarang, Aku mau ke kamar dulu." ucap Raja Nerd. Ratu Niora hanya bisa menatap bingung sumainya. Tidak biasanya Nerd bertingkah seperti itu, ada apa dengannya? batin Ratu Niora.

Mau Pingsan!!!

Diposting oleh Unknown di 20.37 0 komentar
Huft!!!! Hari ini adalah hari paliiiiing... melelahkan yang pernah Aku alami. Awalnya, Aku have fun saja mengawali hari masuk sekolah pertama sejak libur Idul Fitri. Namun... sampai pada saat siswa harus berbaris di lapangan untuk mengadakan Halal Bihalal, hal yang tak pernah kuduga tiba. Baru setengah acara Aku ikuti... tiba-tiba Aku mendadak pusing dan tidak enak badan.
Memang faktor cuaca yang sangat panas sangat memungkinkan jika Aku mendadak sakit kepala dan tidak enak badan. Awalnya Aku mencoba menahan sampai acara selesai... namun, Aku nggak kuat! Rasanya kayak udah mau pingsan...
Aku pun meminta salah seorang temanku untuk mengantarku ke kelas. Sesampainya di kelas, Aku langsung duduk dan meminum seteguk air. Huh... baru kali ini Aku merasa ingin pingsan saat upacara!
Saat Aku ingin pulang sekolah, Aku masih belum kuat untuk berdiri terlalu lama. Tapi Aku tidak punya banyak waktu untuk berlama-lama. Aku ingin beristirahat di rumah saja. Akhirnya, dengan terpaksa, Aku pulang dengan kondisi kaki yang masih lemah dan juga pegal.
Walaupun begitu, Alhamdulillah... Aku bisa sampai di rumahku dengan selamat!
Nah... readers cukup segini dulu ya... ceritaku hari ini? Bye!!!

Teman Rumahan-ku

Diposting oleh Unknown di 03.11 0 komentar
Hhhh... liburan yang cukup membosankan bagiku. Tapi... tak apa, karena Aku punya teman rumahan. Teman rumahanku bukan seperti teman rumahan lainnya. Teman rumahanku adalah Laptop dan Modem. Entah kalau di hari libur seperti ini tidak ada keduanya, apa yang akan terjadi dengan moodku. Mungkin saja... moodku bisa sangat...sangat...sangat... badmood. Akhir-akhir ini, Aku lebih sering main dengan temanku yang bernama Laptop and Modem... daripada sama teman-teman yang selalu... saja mengajakku main ke luar rumah. Bisa gosong kan kulitku kalau main keluar rumah terus-terusan? #hehehe
Sebenarnya... Aku nulis cerita ini juga karena nggak ada kerjaan sih... tapi... nggak apa-apa kan? Huft! Mungkin ceritaku untuk hari ini, cukup segini ya??? Bye!!!
 

Welcome ^_^ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea